Minggu, 08 Januari 2012

identifikasi Anion


  1. identifikasi Karbonat
  • di tambahkan dengan asam encer (HCL atau H2SO4) akan terbentuk gas CO2
  • gas CO2 dapat di identifikasi dengan air barit yang akan mengkeruhkan air barit tersebut sesuai dengan reaksi :
CO2 + Ba(OH)3 menjadi BaCO3 (s) yang berwarna putih
     2. identifikasi bikarbonat

  • di panaskan maka akan menghasilkan  gas CO2 yang dapat di identifikasi dengan air barit sesuai dengan reaksi seperti pada identifikasi ion karbonat
     3. identifikasi ion sulfit
  • di asamkan dengan asam encer (HCl atau H2SO4) maka akan menghasilkan gas SO2 yang dapat di identifikasi dengan K2Cr2O7 (kalium dikromat) yang ditetesi k kertas saring, maka akan menghasilkan warna hijau pada kertas saring dari ion Cr3+ sesuai reaksi redoks pada suasan asam berikut :
2SO2 + Cr2O7 + 6H+ menjadi 2SO4 + 2 Cr3+ + 3 H2O

     4. identifikasi tio sulfat
  • di tambahkan dengan I2 yang akan menghilangkan warna dari I2 sesuai dengan reaksi redoks pada suasana asam beikut :
I2 + S2O3 2- menjadi 2I- + S4O6 2-

  • atau di tambahkan HCl encer maka akan terbentuk gas SO2 dan endapan sulfur yang berwarna putih, gas SO2 dapat di identifikasi dengan K2Cr2O7 yang ditetesi ke kertas saring maka akan menghasilkan warna hijau dari Cr3+ sesuai reaksi redoks seperti di atas
  • atau juga di tambah dengan KCN yang akan membentuk ion tiosianat yang dapat di identifikasi dengan menggunakan ion feri ( besi (III) ) yang akan membentuk larutan berwarna merah

       5. identifikasi ion sulfida
  •  di di tambah dengan HCl maka akan menghasilkan kentut (H2S) yang dapat di idengtifikasi dengan larutan Pb-acetat yang di tetesi ke kertas saring maka akan menghasilkan PbS yang berwarna hitam atau dengan larutan Cd-Acetat maka akan menghasilkan warna kuning dari CdS.
       6. identifikasi ion hipoklorit 
  •  ditambah asam encer (HCL) maka akan menghasilkan gas Cl2 yan dapat di identifikasi dengan KI- kanji yang telah di teteskan ke kertas saring yang akan merubah kertas menjadi berwarna biru
       7. identifikasi ion nitrat
  • di ambahkan dengan H2SO4 pekat maka akan terbentuk gas NO2 yang berwarna coklat
  • atau menggunakan metode cincin coklat dengan di tambahkan secara hati2 ke dalam larutan FeSO4 yang telah di asam kan dengan H2SO4 encer atau dengan CH3COOH maka akan terbentuk cincin coklat pada batas permukaan larutannya
      8. identifikasi ion Cl-
  • di tambahkan MnO2 dan H2SO4 kemudian di panaskan maka akan terbentuk gas Cl2 yang dapat di identifikasi dengan larutan KI-Kanji atau dapat di cium dari baunya yang akan menyesakkan nafas atau dengan atau dengan lakmus basah yang akan menjadi putih
      9. identifikasi bromin
  •  di tambahkan dengan H2SO4 menghasilkan larutan berwarna coklat merah dan HBr ( asap dalam udara lembab)
     10. identifikasi iodida
  • di tambahkan H2SO4 pekat maka akan menghasilkan I2 yang dapat di identifikasi dengan kertas saring yang ditetesi dengan KI-Kanji
  • atau dengan AgNO3 menghasilkan endapan kuning yang mudah larut dalam natrium tiosulfat atau dalam KCN
  • dengan NaNO2 menghasilkan I2 
     11. identifikasi nitrit
  • di identifikasi dengan metode cincin coklat
     12. identifikasi sianida
  • di tambah dengan asam menjadi HCN
  • atau dengan amonium polisolfida maka akan terbentuk ion tiosulfida yang dapat diidentifikasi dengan ion ferri (Fe (III) ) yang akan membentuk larutan berwarna merah
     13. identifikasi ion tiosianat
  • di tambahkan dengan ion ferri
  • atau dengan AgNO3 maka akan terbentuk endapan puith AgSCN
     14. identifikasi heksasianoferat (II)
  • di tambah dengan FeCl3 akan menjadi berwana biru prusia
  • di tambah dengan FeSO4 akan menjadi berwarna putih
     15. identifikasi heksasianoferat (III)
  • di tambah dengan FeSO4 akan menjadi berwarna biru trunbull


begitulah kira2. . . 
hehehe untuk reaksi bisa di cari atau perbaikin sendiri aja. . 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar